Friday, November 18, 2011

Dear hati

Dear hati,


I know you are very weak and absolutely you need strength. But the heart is weakening tooo, strength is running away. :'( But deep down inside your mind and soul, you know this calamity of life that Allah gives you, nothing more just to show you that He loves you the most.


Dear hati,


Don't question the wisdom of Allah. He always a good and best planner. Believe in Him and Always trust Him. Allah knows best.


Dear hati,


I know that sometimes you are afraid to know the truth. Remember, life in the dunia today is only a shadowing 20 mins performance. Be strong ep.


Dear hati,
Bersabar. Innalaha ma'ana 


Dear hati,
Bukankah kau sedang di berikan perhatian?


Dear hati,
If you want jannah, then you should deserve more than this trial, this is only beginning, you have greatest hardships in front of you. Be strong! Stay positive! Have a new and a long term perspective! 






                                                                Most loved: your soul, Nadia Mustafa


Thursday, November 17, 2011

Good Bye Brisbane.

   I am not ready yet to leave Brisbane 
But Allah knows best why 2 years were enough for me to be here. 
It was a great memory of a short 2 years motorway highway. 
And beyond the motorway lies the great highway of my life. 
It is down this highway that so many of us travel, at varying speeds. 
the highway lets us get ahead, but at the same time it enables some interesting side trips...

Ltd Edition Alhamdulillah feat Toophat I

Disaat waktu berhenti...kosong
dimensi membutakan mata,memekakkan telinga
lalu diri menjadi hampa
saat paradigma dunia tak lagi digunakan untuk menerka*
sadarku akan hadirMu,
mematahkan sendi2 yang biasanya tegak berdiri




Dan satu kepastian Hidayah Allah itu membawa nafas taubat...



Maka sesiapa yang Allah kehendaki untuk memberi hidayah petunjuk kepadanya nescaya Ia melapangkan dadanya (membuka hatinya) untuk menerima Islam; dan sesiapa yang Allah kehendaki untuk menyesatkannya, nescaya Ia menjadikan dadanya sesak sempit sesempit-sempitnya, seolah-olah ia sedang mendaki naik ke langit (dengan susah payahnya). Demikianlah Allah menimpakan azab kepada orang-orang yang tidak beriman.



Merenungi luar jendela,
mengagumi kebesaran yang Maha Esa
ku menilai kehidupan dari sudut berbeza
tak memadai hanya kecapi rasa selesa
maukan harta yang mampu beli 1 semesta
berpesta ke pagi botol bergelimpangan
kekasih muda bukan takat berpegang tangan
harta dan jamuan nafsu tidak berkekalan
bila menjelang tua bukan itu jadi bekalan




Kita semua menghala ke neraka jika kita tidak berhati-hati dengan dunia

Dan kalaulah kebenaran itu tunduk menurut hawa nafsu mereka, nescaya rosak binasalah langit dan bumi serta segala yang adanya. (Bukan sahaja Kami memberikan ugama yang tetap benar) bahkan Kami memberi kepada mereka Al-Quran yang menjadi sebutan baik dan mendatangkan kemuliaan kepada mereka; maka Al-Quran yang demikian keadaannya, mereka tidak juga mahu menerimanya



dan jangan puisi ini disalah tafsir pula
bukan berkhutbah cuma betuli diri jua



Adakah apabila datangnya peringatan, dibuta-tulikan mata hati...?


(Setelah diterangkan yang demikian) maka adakah mereka sengaja tidak berusaha memahami serta memikirkan isi Al-Quran? Atau telah ada di atas hati mereka kunci penutup (yang menghalangnya daripada menerima ajaran Al-Quran)?


ingin hidup sempurna aset nilai berjuta,
saling tukar wanita,senyum dan mati tua
bakat dikurnia jangan disalah guna
jangan kufur nikmat yang diberi percuma
guna kelebihan untuk hikmah bersama
jagalah nama hidup penuh pementasan dan drama

Lihatlah dunia dengan mata yang penuh dengan cahaya keimanan


Oleh itu, janganlah engkau tertarik hati kepada harta benda dan anak-anak mereka, (kerana) sesungguhnya Allah hanya hendak menyeksa mereka dengan harta benda dan anak-anak itu dalam kehidupan dunia, dan hendak menjadikan nyawa mereka tercabut sedang mereka berkeadaan kafir (untuk mendapat azab akhirat pula).

To be continued...







Saturday, November 5, 2011

Kaulah wanita beriman terbaik sebaik manusia.

Seorang anak gadis itu hanya memerhatikan dengan kaca mata bayi apa warna yang di conteng di kain putihnya. Tidak mempunyai apa-apa tanggapan. Hanya di dunia kanak-kanak, penuh dengan mainan.  

Seorang gadis sunti itu melihat dunia dengan kaca mata anak sulung, betapa susahnya kedua orang tuanya memeras tenaga untuk sesuap nasi demi adik-adik yang lain. Tiada pilihan, "...aku yang perlu belajar, aku yang perlu mengalah menolong ayah dan emak..."

Seorang isteri itu melihat kegembiraan di hadapan anak mata suaminya, melayari bahtera keluarga. Manis dan duri akan di tempuh bersama.

Seorang anak yang sudah dewasa menangis apabila melihat kedua-dua orang tuanya pergi mengadap Ilahi. Apa yang di harapnya adalah doa dan berkat hidup selama beliau berada dengan mereka. Semoga mereka berjumpa di syurga.

Seorang emak itu memendam seribu rasa rindu, takut, gembira apabila anaknya satu persatu meninggalkannya kerana menuntut secebis ilmu.

Seorang wanita tua itu mula takut akan perubahan diri satu demi satu, sedar akan hari senja akan menjelma.

Seorang wanita tua beriman itu sedar akan hari berjumpa Tuan PenciptaNya semakin dekat. Berharap agar sisa-sisa hidupnya di gunakan sebaik mungkin, di harapkan hidupnya sebelum ini telah digunakan sebaik mungkin menjadi terbaik manusia. 

Itulah satu kisah pendek layar kehidupan tentang seorang anak perempuan, gadis sunti, sang isteri, seorang perempuan dewasa, seorang emak, bidadari wanita beriman terbaik sebaik manusia.

Maka anak-anaknya, kita tidak punya banyak masa untuk membalas budi wanita ini, maka ambillah masa yang ada untuk mengembirakannya.

Tegurlah diri ini apabila lalai akan mengingati hakikat itu.